Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS), yang sebelumnya dikenal sebagai Situs Karanganyar, merupakan sebuah kawasan bersejarah yang amat penting di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Situs ini diyakini sebagai bekas kawasan permukiman dan pusat aktivitas manusia yang erat kaitannya dengan Kerajaan Sriwijaya, kerajaan maritim besar di Nusantara yang berjaya pada abad ke-7 hingga ke-13 Masehi.
📍 Lokasi dan Deskripsi Umum
TPKS secara administratif terletak di Jalan Syakhyakirti, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Gandus, Palembang. Kawasan ini menempati area seluas sekitar 20 hektare dan membentuk poros yang menghubungkan Bukit Seguntang dan tepian Sungai Musi.
Kawasan taman purbakala ini unik karena memiliki sistem perairan buatan yang kompleks, yang mencerminkan kecanggihan tata ruang dan teknologi hidrolik masyarakat Sriwijaya pada masanya.
📜 Sejarah Singkat
Penemuan berbagai peninggalan purbakala di kawasan Karanganyar sejak lama telah mengindikasikan bahwa lokasi ini merupakan pusat permukiman yang padat. Penemuan-penemuan ini, ditambah dengan dukungan isi dari beberapa prasasti seperti Prasasti Talang Tuo yang menyebutkan pembangunan taman, kolam, dan bendungan oleh Sriwijaya, memperkuat dugaan bahwa kawasan ini merupakan lokasi penting bagi Kerajaan Sriwijaya.
Rencana pembangunan taman untuk melestarikan situs ini dicanangkan oleh Pemerintah Daerah Sumatera Selatan. Berdasarkan konsep pelestarian dan pemanfaatan peninggalan purbakala, Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya kemudian diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Desember 1994, setelah melalui proses pembangunan dan pengembangan situs selama empat tahun.
🏞️ Struktur dan Daya Tarik Utama
TPKS terbagi menjadi beberapa subsitus (area fokus) yang dihubungkan oleh jaringan parit (kanal) buatan.
1. Jaringan Kanal dan Parit
Bukti paling menonjol dari TPKS adalah adanya parit dan kanal buatan manusia. Jaringan ini berfungsi ganda, yaitu sebagai sistem drainase untuk mencegah banjir dari luapan Sungai Musi, dan juga sebagai jalur transportasi air yang menghubungkan area permukiman dengan Sungai Musi. Total terdapat tujuh buah parit yang terhubung, dengan parit terpanjang (Parit 1) mencapai 3 kilometer, yang oleh penduduk setempat dinamai Parit Suak Bujang.
2. Subsitus Karanganyar (Kolam dan Pulau Buatan)
Situs utama terdiri dari sebuah kolam persegi panjang yang membujur utara-selatan. Di tengah kolam ini terdapat dua pulau buatan:
Pulau Nangka: Pulau yang lebih besar, dikelilingi oleh parit yang terhubung ke Sungai Musi. Di tengah Pulau Nangka ini terdapat Pendopo Utama berbentuk bangunan Limasan yang menyimpan replika Prasasti Kedukan Bukit.
Pulau Cempaka: Pulau buatan yang lebih kecil, yang juga memiliki sisa-sisa struktur bata kuno.
3. Museum Sriwijaya
Di dalam kawasan TPKS terdapat Museum Sriwijaya yang mengangkat tema tentang Kerajaan Sriwijaya. Koleksi museum dibagi menjadi dua jenis: Arkeologi dan Keramologika, yang ditata secara kronologis (Masa Pra Sriwijaya, Sriwijaya, dan Pasca Sriwijaya). Koleksi penting di museum ini meliputi:
Berbagai jenis prasasti peninggalan Sriwijaya, seperti Prasasti Baturaja, Prasasti Kedukan Bukit, dan Prasasti Talang Tuo.
Replika Arca Buddha Bukit Siguntang (Arca aslinya berlokasi di dalam museum, ditemukan di Bukit Siguntang pada tahun 1920-an).
Artefak seperti tembikar, keramik kuno (banyak berasal dari Tiongkok dari berbagai Dinasti: Tang, Song, Yuan, Qing), manik-manik, dan struktur bata.
✨ Signifikansi dan Fungsi
Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya memiliki signifikansi yang sangat besar, baik dari aspek sejarah maupun pendidikan:
Pusat Informasi Sejarah: TPKS menjadi wadah utama untuk melestarikan dan menampilkan benda-benda bersejarah peninggalan Kerajaan Sriwijaya, memungkinkan masyarakat untuk mempelajari akar sejarah bangsa.
Bukti Peradaban Maju: Keberadaan sistem kanal dan parit yang kompleks menunjukkan tingkat kemajuan teknologi hidrolik dan tata ruang yang dimiliki oleh Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim.
Objek Wisata Edukasi: TPKS menawarkan pengalaman wisata sejarah dan budaya yang berharga, mengajak pengunjung untuk napak tilas kejayaan peradaban di masa lalu, serta menikmati suasana taman yang asri.
Meskipun TPKS menghadapi tantangan pelestarian dan perawatan, situs ini tetap menjadi bukti nyata kejayaan peradaban yang pernah berdiri di Bumi Sriwijaya.
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB)
MTs JAM'IYAH ISLAMIYAH
Jangan lewatkan kesempatan emas ini! Daftarkan putra/putri Anda untuk mengikuti program pendidikan holistik yang memadukan kurikulum Pendidikan Islam yang kokoh dengan pengembangan Ilmu Umum, kemampuan Akademik, dan literasi Teknologi terkini. Hanya 96 kursi tersedia untuk siswa/siswi terbaik!
DAFTAR SEKARANG
