MTs Jam'iyah Islamiyah
MTs Jam'iyah Islamiyah
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Guru 4.0: Menguasai Kecerdasan Buatan untuk Transformasi Pembelajaran di Era Digital Berbasis AI

Guru 4.0: Menguasai Kecerdasan Buatan untuk Transformasi Pembelajaran di Era Digital Berbasis AI | MTs Jam'iyah Islamiyah | MTs MJI | MTs-MJI.blogspot

Pendidikan telah berdiri di persimpangan inovasi berkali-kali sepanjang sejarah, tetapi jarang sekali perubahannya begitu cepat dan mendasar seperti yang dibawa oleh Kecerdasan Buatan (AI). AI bukan lagi sekadar konsep futuristik; ia adalah realitas yang secara fundamental mengubah cara kita bekerja, berinteraksi, dan, yang terpenting, cara kita belajar dan mengajar. Dalam konteks pendidikan, AI menjanjikan kemampuan personalisasi yang belum pernah ada, alat bantu pengajaran yang efisien, dan cara baru untuk mendekati tantangan literasi dan aksesibilitas. Pelatihan ini dirancang untuk menavigasi lanskap baru ini, memastikan bahwa para pendidik tidak hanya menjadi pengguna pasif, melainkan arsitek aktif dari masa depan pembelajaran yang didukung oleh teknologi.

Namun, adopsi teknologi yang transformatif ini membawa serta serangkaian pertanyaan krusial. Bagaimana peran sentral guru berubah ketika sistem cerdas mengambil alih tugas-tugas rutin? Apa saja manfaat nyata yang bisa dipetik di ruang kelas, dan risiko etika serta bias apa yang harus kita hadapi dan mitigasi? Melalui eksplorasi mendalam, kita akan mengurai spektrum alat AI yang tersedia, mulai dari platform yang secara instan menghasilkan materi hingga alat yang menciptakan pengalaman belajar interaktif. Tujuannya adalah untuk membekali pendidik dengan pemahaman holistik tentang potensi AI, memastikan bahwa teknologi digunakan untuk memberdayakan, bukan menggantikan, sentuhan manusia dalam pendidikan.

Seri artikel ini akan memecah kurikulum pelatihan yang komprehensif ini menjadi langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti, menggabungkan teori dengan praktik. Kita akan memulai dengan memahami evolusi AI dan perannya dalam pendidikan, berlanjut ke analisis mendalam tentang peran guru dan pertimbangan etika, sebelum beralih ke sesi praktik. Mulai dari memanfaatkan AI untuk membuat presentasi yang berdampak hingga merancang game dan kuis yang menarik, setiap bagian akan membuka jalan bagi Anda untuk mengintegrasikan alat-alat ini secara lancar ke dalam metodologi pengajaran Anda. Bersiaplah untuk mengubah paradigma pengajaran Anda dan memimpin kelas Anda menuju era kecerdasan yang baru.



1. Pengantar AI & perkembangannya dalam konteks pendidikan

Apa itu AI dan Mengapa Penting dalam Pendidikan?

AI, atau Kecerdasan Buatan, dapat didefinisikan sebagai sistem komputer yang mampu melakukan tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti pengenalan pola, pengambilan keputusan, dan pembelajaran. Perkembangan AI, khususnya dalam beberapa tahun terakhir dengan kemajuan Generative AI (AI Generatif) seperti model bahasa besar (LLM) dan pembuat gambar, telah menciptakan peluang besar dalam bidang pendidikan.

Perkembangan AI dalam Pendidikan meliputi:

  • Sistem Tutoring Cerdas: Program yang menyediakan umpan balik dan bantuan yang dipersonalisasi kepada siswa, menyesuaikan kecepatan dan konten pembelajaran berdasarkan kinerja siswa secara real-time.

  • Otomatisasi Tugas Administratif: AI membantu guru dalam penilaian tugas, administrasi, dan pelacakan kemajuan, membebaskan waktu guru untuk interaksi yang lebih bermakna dengan siswa.

  • Analitik Pembelajaran: Menggunakan AI untuk menganalisis data siswa dan mengidentifikasi pola atau risiko putus sekolah, memungkinkan intervensi dini.

  • Generative AI di Kelas: Alat-alat seperti ChatGPT, Gemini, atau pembuat gambar/video memungkinkan siswa dan guru untuk menghasilkan materi, ide kerangka, atau visual dengan cepat, mengubah proses kreatif dan penelitian.

Pengenalan AI di kelas bukanlah tentang menggantikan alat, tetapi tentang meningkatkan efisiensi dan personalisasi. Ini adalah evolusi dari alat bantu belajar tradisional ke sistem yang secara aktif berinteraksi dengan proses kognitif siswa.



2. Peran guru di era AI: Dari Pemberi Ilmu Menjadi Arsitek Pembelajaran

Perkembangan AI seringkali menimbulkan kekhawatiran: apakah AI akan menggantikan guru? Jawabannya jelas: tidak. Sebaliknya, AI tidak menggantikan guru, melainkan mengubah peran dan fokus utama mereka. Era AI menuntut pergeseran paradigma, di mana guru tidak lagi hanya berfungsi sebagai sumber utama informasi, tetapi bertransformasi menjadi seorang fasilitator, mentor, dan arsitek pengalaman belajar.

Fokus pada Keterampilan Abad ke-21

Dengan adanya AI yang dapat mengambil alih tugas-tugas rutin seperti menyajikan informasi dasar, menilai pekerjaan berdasarkan kunci jawaban, dan mengelola administrasi, guru memiliki waktu luang yang berharga. Waktu ini harus dialokasikan untuk memupuk keterampilan yang tidak dapat direplikasi oleh mesin: berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi (4C). Guru di era AI berfokus untuk mendorong diskusi mendalam, membimbing proyek-proyek yang kompleks, dan mengajarkan empati serta kecerdasan emosional—dimensi kemanusiaan yang menjadi inti dari pendidikan sejati.

Guru sebagai Desainer Pengalaman dan Ahli Etika

Peran baru yang krusial adalah sebagai Arsitek Pembelajaran yang Dipersonalisasi. Guru kini memanfaatkan data dan insight dari alat AI untuk memahami kekuatan dan kelemahan unik setiap siswa. Mereka merancang jalur belajar yang disesuaikan, memastikan setiap siswa menerima tantangan yang tepat pada waktu yang tepat. Selain itu, guru juga harus berperan sebagai pendidik literasi digital dan etika AI. Mereka wajib membekali siswa dengan pemahaman tentang bagaimana AI bekerja, cara menggunakannya secara bertanggung jawab, dan bagaimana mengenali serta melawan bias yang mungkin ada dalam teknologi tersebut. Singkatnya, peran guru berevolusi dari pemberi ilmu menjadi pembimbing moral dan intelektual dalam dunia yang semakin cerdas secara buatan.



3. Manfaat, Risiko, dan Etika Penggunaan AI

Penggunaan AI dalam pendidikan menawarkan janji transformatif, tetapi seperti dua sisi mata uang, ia juga membawa risiko dan menuntut pertimbangan etika yang ketat. Memahami ketiga aspek ini adalah kunci untuk implementasi AI yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Manfaat Utama Penggunaan AI 🏆

  1. Personalisasi Pembelajaran: AI dapat menganalisis gaya belajar, kecepatan, dan pemahaman setiap siswa untuk menyesuaikan konten, tugas, dan umpan balik secara real-time. Ini memaksimalkan potensi belajar individu.

  2. Efisiensi Administratif: AI dapat mengotomatisasi tugas-tugas memakan waktu seperti penilaian kuis pilihan ganda, penjadwalan, dan pelaporan, membebaskan waktu guru untuk fokus pada pengajaran yang lebih mendalam dan interaksi siswa.

  3. Aksesibilitas yang Lebih Baik: Alat bantu AI seperti penerjemah instan, transkripsi otomatis, atau chatbot yang beroperasi 24/7 dapat membuat materi pendidikan lebih mudah diakses oleh siswa dengan berbagai kebutuhan atau keterbatasan geografis.

Risiko dan Tantangan yang Perlu Diwaspadai ⚠️

  1. Ketergantungan dan Penurunan Keterampilan: Ada risiko bahwa siswa akan menjadi terlalu bergantung pada AI untuk tugas-tugas dasar seperti menulis esai atau memecahkan masalah, yang dapat menghambat pengembangan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah mereka sendiri.

  2. Bias dan Ketidakadilan: Jika AI dilatih menggunakan data yang bias (misalnya, data yang didominasi oleh kelompok demografis tertentu), sistem tersebut dapat menghasilkan hasil yang bias, memperkuat stereotip, atau secara tidak adil merugikan kelompok siswa tertentu.

  3. Kesalahan dan Inakurasi ("Hallucination"): Alat AI generatif terkadang dapat menghasilkan informasi yang sepenuhnya salah atau tidak logis (dikenal sebagai hallucination), yang jika tidak diverifikasi oleh guru atau siswa, dapat menyebarkan misinformasi.

Pertimbangan Etika Kunci ⚖️

Isu etika AI adalah yang paling penting dan harus menjadi panduan utama dalam setiap implementasi:

  • Privasi Data Siswa: AI mengumpulkan data dalam jumlah besar. Guru dan institusi harus memastikan bahwa data pribadi siswa dilindungi dengan ketat dan tidak disalahgunakan untuk tujuan komersial atau tujuan lain di luar pendidikan.

  • Transparansi dan Akuntabilitas: Keputusan yang dibuat oleh sistem AI (misalnya, rekomendasi jalur belajar atau penilaian) harus transparan. Pendidik dan siswa harus memahami bagaimana keputusan itu dibuat, dan harus ada mekanisme akuntabilitas yang jelas jika terjadi kesalahan atau hasil yang tidak adil.

  • Keadilan Akses (Equity): Pengenalan AI tidak boleh memperlebar jurang digital. Institusi harus memastikan bahwa akses ke teknologi AI dan pelatihan yang memadai tersedia secara merata untuk semua siswa dan guru, terlepas dari latar belakang ekonomi atau lokasi.



4. Eksplorasi Beragam AI untuk Pembelajaran

Lanskap alat AI untuk pendidikan berkembang sangat pesat, menawarkan solusi untuk hampir setiap aspek pengajaran, mulai dari penciptaan konten hingga penilaian. Pendidik masa kini perlu memahami berbagai jenis alat ini untuk memilih dan mengintegrasikannya secara strategis di kelas.

Kategori Alat AI Utama dalam Pendidikan

1. Generative AI (AI Generatif) untuk Pembuatan Konten

Ini adalah jenis AI yang paling dikenal saat ini, mampu menghasilkan teks, gambar, musik, dan bahkan kode baru.

  • Untuk Guru: Alat seperti Gemini, ChatGPT, atau Large Language Models (LLMs) lainnya dapat digunakan untuk menyusun kerangka pelajaran instan, membuat outline materi bacaan yang disesuaikan tingkat kelas, atau bahkan merancang skenario role-play yang kompleks. Selain itu, alat pembuat gambar AI dapat menghasilkan ilustrasi atau infografis yang menarik secara visual untuk presentasi.

  • Untuk Siswa: Siswa dapat menggunakan alat ini sebagai mitra brainstorming untuk mengembangkan ide esai, meringkas teks akademik yang panjang, atau berlatih berbicara dalam bahasa asing. Namun, penggunaannya harus selalu di bawah pengawasan untuk mendorong revisi kritis dan verifikasi fakta.

2. Sistem Pembelajaran Adaptif (Adaptive Learning Systems)

Alat-alat ini dirancang khusus untuk mempersonalisasi pengalaman belajar. Mereka bekerja dengan terus-menerus menganalisis respons siswa dan menyesuaikan materi pelajaran, tingkat kesulitan kuis, dan jenis dukungan yang diberikan.

  • Fungsi: Sistem ini ideal untuk mata pelajaran berbasis keterampilan seperti matematika, bahasa, atau pengkodean. Mereka memastikan siswa yang tertinggal mendapat materi penguatan tambahan, sementara siswa yang sudah mahir segera disajikan materi yang lebih menantang.

  • Keunggulan: Mengurangi frustrasi siswa dan meningkatkan efektivitas waktu belajar, karena setiap siswa fokus pada area di mana mereka paling membutuhkan bantuan.

3. Alat Bantu Penilaian dan Umpan Balik

AI semakin mahir dalam membantu guru menilai dan memberikan umpan balik, terutama untuk tugas-tugas terstruktur.

  • Contoh: Perangkat lunak yang dapat secara otomatis menilai esai sederhana atau jawaban terbuka berdasarkan rubrik yang telah ditentukan, mendeteksi potensi plagiarisme, atau memberikan umpan balik awal tentang tata bahasa dan struktur kalimat.

  • Implikasi: Ini mempercepat siklus umpan balik, memungkinkan siswa menerima koreksi segera, dan membebaskan guru untuk memberikan umpan balik kualitatif yang lebih bernuansa pada aspek kreativitas, penalaran, dan pemikiran tingkat tinggi.



5. Canva for Education: Mendesain Pembelajaran yang Menarik

Di era visual, cara materi disajikan sama pentingnya dengan isinya. Canva for Education adalah platform desain grafis online yang telah merevolusi cara guru membuat materi ajar dan cara siswa menyerahkan tugas, menjadikannya menarik, profesional, dan mudah dibuat.

Keunggulan Canva dalam Konteks Pendidikan

Canva for Education menyediakan akses gratis ke ribuan template dan fitur premium untuk guru dan institusi pendidikan. Manfaatnya sangat luas:

  1. Penciptaan Media Pembelajaran Visual: Guru dapat dengan mudah membuat media yang sebelumnya rumit, seperti infografis, poster ilmiah, presentasi interaktif, video pendek, hingga worksheet yang didesain dengan apik. Penggunaan visual yang kaya terbukti membantu meningkatkan retensi dan pemahaman materi.

  2. Memfasilitasi Tugas Kreatif Siswa: Canva memberdayakan siswa untuk menjadi kreator, bukan hanya konsumen. Siswa dapat menggunakan platform ini untuk membuat presentasi kelompok, laporan proyek, atau bahkan portofolio digital mereka sendiri, melatih keterampilan desain, dan presentasi data secara efektif.

  3. Integrasi dengan Fitur AI dan Interaktif: Meskipun Canva adalah alat desain, ia telah mengintegrasikan fitur-fitur yang didukung AI, seperti Magic Design (menciptakan presentasi dari prompt teks) dan Magic Write (membantu menyusun teks), yang mempersingkat waktu persiapan. Selain itu, fitur kolaboratifnya memungkinkan guru dan siswa bekerja bersama secara real-time pada satu proyek desain.

Canva for Education berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan ide pedagogis dengan penyampaian visual yang berdampak, memastikan bahwa materi yang diajarkan tidak hanya informatif tetapi juga mengundang siswa untuk terlibat.



6. Praktik: Membuat Presentasi dari Prompt

Membuat presentasi yang komprehensif dan menarik biasanya membutuhkan waktu berjam-jam untuk meneliti, menyusun outline, dan mendesain slide. Dengan Generative AI yang terintegrasi pada alat desain seperti Canva atau AI presentasi khusus, proses ini dapat diselesaikan dalam hitungan menit.

Langkah-Langkah Praktis Membuat Presentasi dengan Bantuan AI

Langkah 1: Tentukan Tujuan dan Prompt yang Jelas

Keberhasilan presentasi yang dibuat oleh AI sangat bergantung pada kualitas prompt Anda.

  • Tujuan: Tentukan audiens (misalnya, siswa kelas 7 SMP), topik (misalnya, Siklus Air dan Pentingnya Konservasi), dan durasi (misalnya, presentasi 10 slide).

  • Prompt yang Kuat: Gunakan format yang spesifik.

    Contoh Prompt: "Buatkan saya presentasi 10 slide tentang Siklus Air untuk siswa SMP kelas 7. Sertakan slide perkenalan, definisi, tiga tahap utama siklus air (evaporasi, kondensasi, presipitasi), mengapa air penting bagi kehidupan, dan satu slide ajakan untuk konservasi air. Gunakan bahasa yang mudah dipahami."

Langkah 2: Pilih Alat AI dan Hasilkan Konsep

Masukkan prompt yang sudah disiapkan ke dalam fitur Generative AI pada platform pilihan Anda (misalnya, fitur Magic Design pada Canva, atau LLM seperti Gemini/ChatGPT yang mampu menghasilkan outline dan teks).

  • Hasil Instan: AI akan secara otomatis menghasilkan kerangka presentasi (outline), menyusun konten untuk setiap slide berdasarkan instruksi Anda, dan seringkali juga memilih template desain awal yang sesuai.

  • Keuntungan: Dalam hitungan detik, Anda telah melewati fase brainstorming dan penyusunan draf awal.

Langkah 3: Kurasi dan Personalisasi Konten (Peran Guru)

Di sinilah sentuhan profesional guru menjadi penting. AI menyediakan struktur, tetapi guru harus menyempurnakannya.

  • Verifikasi Fakta: Selalu cek keakuratan informasi yang dihasilkan AI, terutama data atau definisi spesifik.

  • Personalisasi Visual: Ubah template desain, warna, atau jenis huruf agar sesuai dengan gaya mengajar Anda atau identitas sekolah. Tambahkan gambar, ikon, atau video yang relevan dari library Canva atau sumber tepercaya lainnya.

  • Integrasi Aktivitas Interaktif: Sisipkan pertanyaan terbuka, polling, atau ruang untuk diskusi di tengah slide untuk mendorong partisipasi aktif siswa, karena AI tidak dapat secara otomatis menyisipkan interaksi kontekstual.

Dengan proses ini, guru dapat beralih dari membuat presentasi dari nol menjadi mengedit dan menyempurnakan draf yang kuat, menghemat waktu yang signifikan.



7. Praktik: Membuat Game dan Kuis Interaktif dengan AI

Pembelajaran interaktif dan berbasis game (gamification) terbukti meningkatkan motivasi dan retensi siswa. Namun, merancang game atau kuis yang berkualitas dan kontekstual secara manual membutuhkan usaha besar. Di sinilah AI berperan sebagai asisten pembuat konten interaktif.

Mengubah Teks Menjadi Tantangan Interaktif

Saat ini, banyak platform kuis populer (seperti Quizizz atau Kahoot) telah mengintegrasikan fitur AI, atau kita dapat menggunakan Generative AI sebagai jembatan untuk membuat kuis yang siap digunakan.

Langkah 1: Menggunakan Prompt untuk Membuat Materi Kuis

Daripada menulis 20 pertanyaan dari nol, mintalah AI melakukannya untuk Anda.

  • Format Prompt yang Spesifik: Instruksikan AI untuk menghasilkan pertanyaan dan jawabannya dalam format yang dapat langsung diimpor atau disalin.

    Contoh Prompt: "Buatkan saya 15 soal pilihan ganda tentang Hukum Newton I, II, dan III untuk kelas 10 SMA. Setiap soal harus memiliki 4 opsi jawaban dan sertakan kunci jawaban di akhir."

  • Mengembangkan Skenario Game: Untuk game yang lebih kompleks, AI dapat membantu menyusun skenario, misalnya: "Buatkan 5 skenario studi kasus (case studies) etika penggunaan media sosial untuk role-play di kelas 9."

Langkah 2: Memanfaatkan Fitur Impor ke Platform Interaktif

Setelah konten kuis (pertanyaan, jawaban, dan kunci) dihasilkan oleh AI, langkah selanjutnya adalah memasukkannya ke platform interaktif pilihan Anda:

  • Impor Otomatis: Beberapa platform kini memungkinkan Anda untuk menyalin dan menempel seluruh teks yang dihasilkan AI, dan sistem akan secara otomatis memformatnya menjadi kuis interaktif.

  • Kustomisasi Gamification: Di platform ini, Anda dapat menambahkan elemen gamification seperti poin, leaderboards, batas waktu, dan musik untuk meningkatkan kesenangan dan persaingan yang sehat di antara siswa.

Langkah 3: Meninjau dan Mengoptimalkan Kualitas

Fungsi utama guru setelah AI menyelesaikan draf awal adalah melakukan tinjauan kritis:

  • Kesesuaian Pedagogis: Pastikan pertanyaan tidak hanya secara faktual benar tetapi juga menguji pemahaman konsep, bukan hanya hafalan.

  • Menyempurnakan Kuis: Tambahkan elemen visual ke pertanyaan (misalnya, gambar, diagram, atau video pendek) yang dapat mendukung pemahaman siswa.

  • Menggunakan Hasil untuk Remedial: Alat kuis AI seringkali memberikan laporan analitik yang detail. Gunakan laporan ini untuk mengidentifikasi area yang paling banyak dijawab salah oleh siswa, dan jadikan dasar untuk sesi remedial atau pengajaran ulang.

Dengan integrasi AI, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang sangat interaktif dan terukur dengan upaya minimal, memastikan kelas selalu dinamis dan responsif terhadap kebutuhan siswa.



8. Praktik: Membuat Media Pembelajaran dengan AI

Media pembelajaran yang efektif harus beragam—tidak hanya terbatas pada presentasi dan kuis. AI memungkinkan guru untuk dengan mudah menciptakan berbagai jenis media, mulai dari handout visual hingga video edukatif, memastikan materi ajar selalu segar dan menarik.

Menciptakan Ragam Media Pembelajaran Baru

Berikut adalah beberapa skenario praktis pembuatan media dengan dukungan AI:

A. Pembuatan Handout dan Infografis Cepat

  • Ide: AI dapat mengambil teks pelajaran yang panjang dan mengubahnya menjadi poin-poin terstruktur atau ringkasan yang ramah pembaca.

  • Proses: Gunakan LLM untuk meringkas topik utama dan menyajikannya dalam format daftar atau tabel perbandingan. Kemudian, gunakan alat seperti Canva (yang telah kita bahas) untuk menempelkan teks tersebut ke dalam template handout atau infografis yang menarik secara visual. Langkah ini mengubah ringkasan padat menjadi materi bacaan visual yang lebih mudah dicerna.

B. Produksi Video Edukasi Sederhana

Video adalah media yang sangat efektif, namun proses produksinya secara tradisional sangat memakan waktu.

  • Alat Teks-ke-Video: Beberapa platform AI memungkinkan Anda memasukkan naskah (yang dapat dihasilkan oleh Generative AI) dan secara otomatis menghasilkan draf video dengan klip stok, gambar, dan bahkan narasi suara (voice over) AI.

  • Penyederhanaan Proses: Guru dapat membuat naskah tentang "Proses Fotosintesis" menggunakan AI, lalu memasukannya ke aplikasi video AI. Dalam waktu singkat, guru memiliki draf video edukasi yang hanya perlu disempurnakan (misalnya, mengganti klip stok dengan gambar yang lebih spesifik atau menambahkan anotasi).

C. Mendesain Materi Khusus dan Mascot Pembelajaran

  • Visual yang Unik: Gunakan alat AI Image Generation untuk membuat visual yang sangat spesifik dan unik yang tidak dapat ditemukan di stock photo biasa. Contoh: "Seekor lebah kartun yang sedang menjelaskan matematika."

  • Meningkatkan Keterlibatan: Visual unik ini dapat digunakan sebagai mascot kelas, header pada worksheet, atau ilustrasi untuk buku cerita yang dibuat guru, menambahkan elemen menyenangkan yang mempersonalisasi lingkungan belajar.

Kesimpulan: Guru sebagai Kurator dan Innovator

Di akhir seri praktik ini, jelas bahwa AI bukanlah pengganti, melainkan pendukung super bagi para pendidik. Peran guru kini bergeser menjadi Kurator dan Innovator. Guru bertanggung jawab untuk memilih alat AI yang tepat, menyusun prompt yang efektif, dan, yang paling penting, mengkurasi serta menyempurnakan output AI untuk memastikan bahwa materi yang disampaikan akurat, etis, dan paling sesuai dengan kebutuhan unik siswa di kelas. Dengan menguasai alat-alat ini, guru benar-benar siap memimpin di era pendidikan 4.0.



Jelajahi Semua Kategori Artikel
Temukan ratusan artikel informatif kami berdasarkan topik favorit Anda.

Memuat label...

Foto Profil Afrizal Hasbi, M.Pd.

Afrizal Hasbi, M.Pd.

Seorang pendidik dan praktisi yang berdedikasi tinggi dalam bidang ilmu pendidikan. Berbagi pengetahuan, tips, dan pengalaman praktis melalui tulisan untuk menginspirasi pembaca.

Logo MTs Jam'iyah Islamiyah

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB)
MTs JAM'IYAH ISLAMIYAH

Jangan lewatkan kesempatan emas ini! Daftarkan putra/putri Anda untuk mengikuti program pendidikan holistik yang memadukan kurikulum Pendidikan Islam yang kokoh dengan pengembangan Ilmu Umum, kemampuan Akademik, dan literasi Teknologi terkini. Hanya 96 kursi tersedia untuk siswa/siswi terbaik!

DAFTAR SEKARANG

Share

Post a Comment