Bulan suci Ramadhan selalu menjadi momentum istimewa di MTs Jam'iyah Islamiyah. Lebih dari sekadar menahan lapar dan dahaga, madrasah ini menjadikan Ramadhan sebagai kawah candradimuka untuk membentuk karakter, melatih kepemimpinan, dan mengasah potensi spiritual siswa-siswinya. Setiap hari selama Ramadhan, setelah sholat berjamaah, seluruh warga sekolah—mulai dari siswa, siswi, hingga para guru—terlibat aktif dalam sebuah rangkaian kegiatan religi Islami yang terstruktur dan interaktif. Ini adalah best practice yang luar biasa dalam melahirkan generasi Muslim yang mandiri, berani, dan berakhlak mulia.
Kegiatan ini bukan hanya tentang ceramah atau mendengar pasif, melainkan sebuah platform di mana siswa menjadi aktor utamanya. Secara bergantian dan terencana, mereka diberi kesempatan untuk memimpin berbagai sesi, mengubah teori menjadi praktik nyata. Inilah inti dari pembentukan karakter pemimpin yang dicita-citakan madrasah ini.
Transformasi Siswa Melalui Peran Aktif dalam Kegiatan Islami Harian
Setiap hari di bulan Ramadhan, aula atau masjid madrasah dipenuhi semangat dan antusiasme. Berikut adalah peran-peran yang dilatihkan kepada siswa, lengkap dengan manfaatnya:
Pembawa Acara Kegiatan Islami (MC):
Praktik Langsung: Siswa dan siswi secara bergantian menjadi MC, mengatur jalannya seluruh rangkaian acara religi harian. Mulai dari pembukaan, mengenalkan sesi demi sesi, hingga penutupan.
Manfaat:
Keterampilan Berbicara di Depan Umum (Public Speaking): Melatih keberanian, artikulasi, intonasi, dan bahasa tubuh yang baik. Ini adalah keterampilan krusial untuk masa depan mereka.
Manajemen Acara: Siswa belajar tentang alur sebuah acara, bagaimana mengelola waktu, dan memastikan kelancaran kegiatan.
Rasa Percaya Diri: Kesempatan untuk tampil di depan teman-teman dan guru-guru menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi.
Bahasa yang Santun dan Efektif: Mereka belajar menyusun kata-kata yang sopan, jelas, dan menarik sesuai konteks keagamaan.
Pemimpin Pembacaan Surat Al-Fatihah (untuk Guru, Orang Tua, dan Kaum Muslimin):
Praktik Langsung: Seorang siswa ditunjuk untuk memimpin pembacaan Surat Al-Fatihah dengan niat khusus, mendoakan kebaikan bagi para guru, orang tua, dan seluruh kaum Muslimin dan Muslimat.
Manfaat:
Kepemimpinan dalam Do'a: Melatih siswa menjadi pemimpin spiritual dalam komunitas kecil.
Rasa Tanggung Jawab: Mereka memikul tanggung jawab mendoakan orang banyak, menumbuhkan rasa empati dan kepedulian.
Ketaatan dan Keikhlasan: Mendorong keikhlasan dalam beribadah dan berdoa untuk sesama.
Pemahaman Makna Do'a: Memahami bahwa do'a adalah jembatan penghubung dengan Allah dan bentuk kasih sayang kepada sesama.
Qori/Qori'ah dan Saritilawah:
Praktik Langsung: Siswa yang memiliki kemampuan mengaji yang baik diberi kesempatan untuk melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an (Qori/Qori'ah) dengan tajwid dan lagu yang indah. Setelah itu, siswa lain (Saritilawah) membacakan terjemahan maknanya.
Manfaat:
Pengembangan Bakat: Wadah untuk mengasah dan menampilkan bakat mengaji serta membaca Al-Qur'an secara tartil.
Pemahaman Makna Al-Qur'an: Melalui saritilawah, seluruh audiens, termasuk Qori/Qori'ah itu sendiri, mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pesan-pesan Al-Qur'an.
Penghargaan terhadap Al-Qur'an: Menumbuhkan rasa hormat dan cinta yang mendalam terhadap kitab suci.
Meningkatkan Kemampuan Bahasa: Keterampilan membaca teks Arab dan memahami terjemahan bahasa Indonesia semakin terasah.
Mengaji Bersama (Tadarus):
Praktik Langsung: Seluruh siswa dan guru secara kolektif membaca Al-Qur'an secara bergantian atau bersama-sama, melengkapi target khatam Al-Qur'an selama Ramadhan.
Manfaat:
Melancarkan Bacaan Al-Qur'an: Membiasakan diri membaca Al-Qur'an setiap hari.
Semangat Kebersamaan dalam Ibadah: Merasakan kekuatan dan keindahan tadarus berjamaah.
Peningkatan Kualitas Bacaan: Saling mengoreksi dan belajar dari bacaan teman atau guru.
Kuliah Tujuh Menit (Kultum) tentang Agama Islam dan Ibadah:
Praktik Langsung: Siswa secara bergiliran menyampaikan ceramah singkat (kultum) tentang berbagai aspek agama Islam, mulai dari fiqh puasa, akhlak mulia, kisah para nabi, hingga keutamaan ibadah.
Manfaat:
Keterampilan Berdakwah dan Menyampaikan Pesan: Melatih siswa menjadi dai cilik, menyusun materi, dan menyampaikannya secara efektif dan inspiratif.
Pendalaman Ilmu Agama: Untuk menyiapkan materi kultum, siswa akan melakukan riset dan pendalaman materi, sehingga ilmu agamanya bertambah.
Berpikir Kritis dan Analitis: Menganalisis topik, mencari dalil, dan menyusun argumen yang logis.
Meningkatkan Rasa Percaya Diri: Berani berbagi ilmu di hadapan banyak orang.
Pemimpin Do'a:
Praktik Langsung: Setiap sesi ditutup dengan do'a yang dipimpin oleh seorang siswa, memohon keberkahan, ampunan, dan kemudahan dalam segala urusan.
Manfaat:
Melatih Kepemimpinan Spiritual: Menjadi penutup yang penuh makna, memberikan kesan mendalam.
Keterampilan Merangkai Do'a: Belajar menyusun do'a yang baik, menyentuh, dan mencakup kebutuhan umat.
Menumbuhkan Spirit Bermunajat: Membiasakan diri untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Best Practice yang Mengukuhkan Visi Madrasah: Ramadhan sebagai Kawah Candradimuka
Kegiatan religi Islami harian selama Ramadhan ini adalah best practice yang tak ternilai harganya bagi MTs Jam'iyah Islamiyah. Ini mengukuhkan visi madrasah untuk:
Mencetak Generasi Muslim yang Holistik: Tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga kuat spiritualnya, berakhlak mulia, dan memiliki kecakapan hidup.
Mewujudkan Madrasah sebagai Pusat Peradaban: Menjadikan sekolah bukan hanya tempat belajar formal, tetapi juga pusat pembinaan karakter dan keagamaan yang aktif dan dinamis.
Membangun Jiwa Kepemimpinan Sejak Dini: Memberikan kesempatan nyata bagi siswa untuk praktik langsung memimpin, sehingga mereka tumbuh menjadi individu yang berani, bertanggung jawab, dan berpengaruh positif.
Mengembangkan Potensi Beragam: Menyadari bahwa setiap siswa memiliki potensi unik (mengaji, berdakwah, memimpin), dan Ramadhan menjadi wadah ideal untuk mengembangkan potensi tersebut.
Menciptakan Budaya Islami yang Kuat: Membiasakan siswa dengan rutinitas ibadah dan kegiatan positif, sehingga nilai-nilai Islam mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Dengan metode pembelajaran aktif dan partisipatif ini, MTs Jam'iyah Islamiyah tidak hanya mengisi Ramadhan dengan kegiatan keagamaan, tetapi juga menginvestasikan waktu dan tenaga untuk mencetak pemimpin-pemimpin Muslim masa depan yang kompeten, berakhlak mulia, dan siap menjadi teladan bagi masyarakat. Ini adalah bukti nyata bahwa madrasah adalah tempat di mana ilmu, iman, dan amal menyatu dalam harmoni.



.jpg)