MTs Jam'iyah Islamiyah
MTs Jam'iyah Islamiyah
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Pihak Madrasah Berjuang Maksimal, 187 Nama Siswa Kurang Mampu Diusulkan untuk Bantuan PIP

Tanjung Pinang, Ogan Ilir – Madrasah Tsanawiyah (MTs) Jamiyah Islamiyah di Desa Tanjung Pinang, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, baru-baru ini menyelesaikan salah satu tugas paling mendesak demi kesejahteraan siswa-siswinya. Dalam waktu yang sangat terbatas, pihak madrasah berhasil mengajukan 187 nama siswa untuk menerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP), sebuah langkah signifikan yang menunjukkan komitmen kuat mereka dalam membantu siswa dari keluarga kurang mampu.

Proses pengajuan ini berlangsung dengan sangat tergesa-gesa dan penuh perjuangan. Operator madrasah, Pak Mulyadi, menjadi garda terdepan dalam proses ini. Selama lima jam yang penuh tekanan, ia harus meninjau dan memilah data dari 210 siswa yang ada, sebuah pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi. Dengan keringat dingin dan fokus penuh, ia memastikan hanya siswa yang benar-benar layak dan membutuhkan yang diusulkan, sesuai dengan tujuan utama program ini.

Dari total 210 siswa MTs Jamiyah Islamiyah, sebanyak 187 di antaranya telah berhasil diusulkan. Angka ini mencerminkan kondisi riil di madrasah tersebut, di mana sebagian besar siswa memang berasal dari keluarga sederhana. Pihak madrasah tidak mengusulkan siswa dari keluarga yang mampu, memastikan bantuan ini tepat sasaran dan benar-benar sampai kepada mereka yang paling membutuhkan.

Menyadari pentingnya program ini bagi masa depan para siswa, Kepala Madrasah, Bapak Afrizal Hasbi, M.Pd., telah menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait di tingkat kabupaten. Beliau menyampaikan permohonan agar usulan tersebut dapat dikabulkan seluruhnya, mengingat para siswa ini memang sangat layak dan membutuhkan uluran tangan. Beliau menekankan bahwa bantuan ini bukan hanya sekadar uang, tetapi juga harapan bagi mereka untuk terus bersekolah tanpa terhalang biaya.

Meskipun pihak kabupaten telah menunjukkan niat baik dan berusaha membantu semaksimal mungkin, keputusan akhir tetap berada di tangan Kementerian Agama Pusat di Jakarta. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, namun tidak menyurutkan semangat madrasah. "Kita di daerah hanya sebatas mengusulkan," ujar Bapak Afrizal Hasbi, M.Pd., yang menggarisbawahi pentingnya peran setiap pihak dalam rantai birokrasi ini.

Sebagai penutup perjuangan ini, Bapak Afrizal Hasbi, M.Pd. menyampaikan pesan penuh makna kepada seluruh keluarga besar madrasah. "Mari kita bersama-sama berdoa semoga saja usulan ini dapat dikabulkan semua. Kita sudah berjuang melengkapi datanya, sudah mengusulkan, dan usaha terakhir kita adalah berdoa dan bertawakal dengan segala hasil yang kita terima nantinya." Pesan ini tidak hanya mengandung harapan, tetapi juga ajakan untuk berserah diri setelah melakukan upaya terbaik.

Pada akhirnya, apa pun hasil yang diterima, pihak madrasah telah menunjukkan dedikasi dan perjuangan luar biasa. Usaha yang telah mereka lakukan adalah wujud nyata dari komitmen untuk meningkatkan taraf hidup dan pendidikan para siswa. Hal ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap data dan berkas, ada kisah perjuangan nyata dari para guru dan siswa yang pantas untuk dihargai. 

Share

Post a Comment