MTs Jam'iyah Islamiyah dikenal bukan hanya sebagai lembaga pendidikan yang unggul dalam akademik, tetapi juga sebagai tempat di mana nilai-nilai spiritual dan karakter Islami ditanamkan dengan kokoh. Salah satu best practice yang menjadi ciri khas dan kebanggaan sekolah ini adalah rutinitas membaca Surat Yasin setiap pagi hari Jumat. Tradisi ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah fondasi kuat yang membentuk mental, spiritual, dan sosial para siswa.
Setiap Jumat pagi, sebelum pelajaran dimulai, seluruh warga sekolah—mulai dari kepala sekolah, guru, staf, hingga seluruh siswa—berkumpul di aula atau lapangan sekolah. Suasana khidmat dan tenang langsung terasa. Dengan dipimpin oleh salah satu guru atau siswa yang ditunjuk, lantunan ayat-ayat Surat Yasin menggema, memenuhi setiap sudut sekolah. Mata terpejam, hati meresapi, dan lisan bergerak mengikuti setiap ayat yang dibaca. Ini adalah momen sakral yang mempersiapkan jiwa untuk menghadapi hari Jumat yang penuh berkah dan seluruh aktivitas belajar-mengajar.
Mengapa Surat Yasin? Manfaat dan Sisi Positif yang Mendalam
Pemilihan Surat Yasin untuk dibaca rutin setiap Jumat pagi tentu bukan tanpa alasan. Surat ke-36 dalam Al-Qur'an ini sering disebut sebagai "jantungnya Al-Qur'an" dan memiliki banyak keutamaan serta hikmah yang mendalam. Berikut adalah berbagai sisi positif dan manfaat yang diperoleh dari tradisi ini di MTs Jam'iyah Islamiyah:
Penguatan Spiritual dan Keimanan:
Membangun Kedekatan dengan Al-Qur'an: Rutinitas ini menumbuhkan rasa cinta dan kedekatan siswa dengan Kalamullah. Mereka terbiasa berinteraksi langsung dengan Al-Qur'an, tidak hanya membaca tetapi juga merasakan kedalaman maknanya.
Pencerahan Hati dan Jiwa: Pembacaan Surat Yasin diyakini dapat menerangi hati dan menenangkan jiwa. Di tengah hiruk pikuk informasi dan tuntutan akademik, momen ini menjadi oase spiritual yang mengembalikan fokus dan ketenangan batin siswa.
Memupuk Taqwa: Ayat-ayat dalam Surat Yasin mengandung pelajaran tentang keesaan Allah, hari kebangkitan, surga dan neraka, serta kisah-kisah para nabi. Ini secara otomatis memupuk rasa taqwa dan kesadaran akan tujuan hidup yang lebih besar.
Manfaat Psikologis dan Mental:
Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus: Membaca bersama-sama membutuhkan konsentrasi tinggi. Latihan rutin ini secara tidak langsung melatih kemampuan fokus siswa, yang sangat bermanfaat dalam menerima pelajaran.
Mengurangi Stres dan Kecemasan: Suasana tenang dan khusyuk saat membaca Yasin dapat menjadi terapi alami untuk mengurangi stres dan kecemasan yang mungkin dirasakan siswa, terutama menjelang ujian atau tugas-tugas sekolah.
Membangun Optimisme dan Energi Positif: Memulai hari dengan lantunan ayat suci diyakini dapat mengisi diri dengan energi positif dan optimisme. Siswa merasa lebih bersemangat dan siap menghadapi tantangan hari itu.
Pengembangan Karakter dan Sosial:
Disiplin dan Tanggung Jawab: Kehadiran tepat waktu dan partisipasi aktif dalam pembacaan Yasin menanamkan nilai disiplin dan tanggung jawab kepada diri sendiri serta komunitas sekolah.
Kebersamaan dan Ukhuwah Islamiyah: Berkumpul bersama dalam satu majelis untuk beribadah memperkuat rasa persaudaraan (ukhuwah Islamiyah) antara siswa dan seluruh warga sekolah. Mereka merasa menjadi bagian dari sebuah keluarga besar yang saling mendukung.
Melatih Kepemimpinan dan Rasa Percaya Diri: Siswa yang ditunjuk sebagai pemimpin pembacaan Yasin mendapatkan kesempatan untuk melatih kemampuan berbicara di depan umum, kepemimpinan, dan meningkatkan rasa percaya diri.
Pembiasaan Kebaikan: Tradisi ini membiasakan siswa dengan perbuatan baik dan amal shaleh sejak dini, membentuk kebiasaan positif yang akan terus mereka bawa hingga dewasa.
Dampak Akademik:
Peningkatan Daya Serap Pelajaran: Dengan pikiran yang tenang, fokus yang tajam, dan hati yang tercerahkan, siswa menjadi lebih siap dan mudah menyerap materi pelajaran yang diberikan guru setelah kegiatan ini.
Lingkungan Belajar yang Kondusif: Suasana sekolah yang religius dan damai menciptakan lingkungan belajar yang sangat kondusif, jauh dari kegaduhan dan perpecahan.
Best Practice yang Menginspirasi di MTs Jam'iyah Islamiyah
Praktek membaca Surat Yasin setiap Jumat pagi ini adalah contoh nyata bagaimana MTs Jam'iyah Islamiyah tidak hanya fokus pada pencapaian nilai akademik semata, tetapi juga berinvestasi besar pada pembangunan karakter dan spiritualitas siswa. Ini adalah best practice yang patut dicontoh karena:
Konsistensi dan Komitmen: Tradisi ini tidak pernah putus, menunjukkan komitmen kuat dari seluruh elemen sekolah untuk mempertahankan dan menghidupkan nilai-nilai keagamaan. Konsistensi inilah yang menjadikan kebiasaan ini melekat kuat pada jiwa siswa.
Melibatkan Seluruh Komunitas Sekolah: Kegiatan ini tidak hanya untuk siswa, tetapi seluruh warga sekolah turut berpartisipasi. Ini menciptakan teladan yang baik dari para guru dan staf, menunjukkan bahwa ibadah adalah tanggung jawab bersama.
Terintegrasi dalam Kurikulum Non-Formal: Meskipun bukan bagian dari mata pelajaran resmi, rutinitas ini terintegrasi secara efektif dalam program pengembangan diri siswa, menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas sekolah.
Menciptakan Budaya Religius: Lebih dari sekadar acara mingguan, pembacaan Yasin ini telah menciptakan budaya religius yang kuat di lingkungan sekolah. Siswa tumbuh dalam atmosfer yang sarat dengan nilai-nilai Islam, membentuk pandangan hidup yang kokoh.
Dengan berpegang teguh pada tradisi mulia seperti membaca Surat Yasin setiap Jumat pagi, MTs Jam'iyah Islamiyah tidak hanya mencetak siswa berprestasi, tetapi juga generasi muda yang beriman, berakhlak mulia, berjiwa tenang, dan siap menghadapi tantangan zaman dengan bekal spiritual yang kuat. Ini adalah investasi jangka panjang yang akan terus memancarkan manfaat bagi individu, keluarga, dan masyarakat.

