Di tengah menjamurnya sekolah-sekolah Islam, persaingan untuk mendapatkan murid baru kian ketat. Orang tua memiliki begitu banyak pilihan, dan mereka tidak lagi hanya mencari sekolah yang menawarkan pendidikan agama, tetapi juga yang memberikan kualitas akademik, fasilitas modern, dan nilai tambah yang relevan dengan tantangan zaman. Lalu, bagaimana sebuah sekolah Islam bisa tetap unggul dan menarik minat calon murid baru?
Artikel ini akan mengupas 22 strategi efektif yang tidak hanya berfokus pada promosi, tetapi juga pada penguatan identitas, kualitas layanan, dan keterlibatan komunitas. Dengan menerapkan pendekatan yang holistik, sekolah Anda tidak hanya akan mendapatkan murid baru, tetapi juga membangun reputasi yang kokoh dan berkelanjutan.
Berdasarkan judul tersebut dan melihat persaingan yang ketat di antara sekolah Islam, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mendapatkan murid baru. Strategi ini harus fokus pada keunggulan unik, kualitas pendidikan, dan komunikasi yang efektif.
Berikut adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan:
1. Perkuat Identitas dan Keunggulan (Branding)
Sekolah Islam tidak hanya menjual pendidikan umum, tetapi juga nilai-nilai agama. Maka, penting untuk menonjolkan keunikan ini.
Tentukan Diferensiasi: Apa yang membedakan sekolah Anda dari yang lain? Apakah kurikulum tahfiznya lebih unggul, program ekstrakurikulernya lebih variatif, atau memiliki metode pembelajaran yang inovatif? Temukan keunggulan ini dan jadikan sebagai inti dari semua promosi.
Bangun Citra Kuat: Gunakan logo, slogan, dan desain visual yang konsisten di semua media promosi (brosur, website, media sosial). Pastikan semua elemen ini mencerminkan identitas sekolah yang ingin dibangun.
Optimalisasi Website dan Media Sosial: Di era digital, website adalah wajah sekolah Anda. Pastikan website mudah diakses, informatif, dan menampilkan semua informasi penting. Media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok juga harus dikelola secara aktif dengan konten-konten yang menarik seperti:
Kegiatan siswa sehari-hari.
Prestasi siswa dan guru.
Kisah inspiratif alumni.
Testimoni dari orang tua murid yang puas.
Video profil sekolah yang profesional dan menyentuh emosi.
2. Fokus pada Kualitas Pendidikan dan Pelayanan
Mendapatkan murid baru akan jauh lebih mudah jika sekolah sudah memiliki reputasi yang baik.
Mutu Akademik: Tingkatkan kualitas guru melalui pelatihan rutin, adakan program-program akademik yang inovatif, dan pastikan fasilitas belajar memadai.
Program Unggulan: Tawarkan program-program yang menjadi daya tarik utama, seperti:
Program Tahfiz Al-Qur'an dengan target hafalan yang jelas.
Ekstrakurikuler yang mengembangkan bakat non-akademik, seperti robotik, IT, atau seni Islami.
Kerja sama dengan lembaga pendidikan atau pondok pesantren terkemuka.
Pelayanan Prima: Berikan pelayanan yang ramah, cepat, dan profesional kepada calon murid dan orang tua, mulai dari saat mereka bertanya hingga proses pendaftaran. Tanggapi setiap pertanyaan dengan jelas, baik melalui telepon, WhatsApp, atau media sosial.
3. Jalin Kemitraan dan Hubungan Masyarakat
Promosi tidak hanya dilakukan secara digital, tetapi juga melalui interaksi langsung dengan masyarakat.
"Jemput Bola": Adakan roadshow atau kunjungan ke TK/SD mitra di sekitar sekolah untuk mempromosikan program-program yang ada.
Adakan Open House dan Acara Khusus: Selenggarakan acara yang menarik dan melibatkan masyarakat, seperti:
Lomba-lomba Islami (azan, pidato, kaligrafi) untuk anak-anak.
Seminar parenting untuk orang tua dengan tema yang relevan.
Bakti sosial atau kegiatan amal lainnya yang menunjukkan peran sekolah dalam masyarakat.
Libatkan Alumni dan Orang Tua: Alumni dan orang tua yang puas adalah "duta" terbaik sekolah. Ajak mereka untuk berbagi pengalaman positif di media sosial atau forum-forum publik. Berikan insentif atau program khusus bagi mereka yang berhasil mengajak calon murid baru.
4. Optimalisasi Pemasaran Digital yang Cerdas
Pemasaran digital bukan hanya sekadar punya media sosial, tetapi bagaimana menggunakannya secara efektif.
Konten Edukatif dan Inspiratif: Buatlah konten yang tidak hanya berisi promosi, tapi juga memberikan manfaat. Misalnya, video pendek tentang tips mendidik anak Islami, cara mengajarkan Al-Qur'an dengan metode menyenangkan, atau ulasan buku Islami untuk anak. Ini akan membangun citra sekolah sebagai ahli di bidang pendidikan Islam.
Iklan Berbayar yang Bertarget: Gunakan fitur iklan berbayar di media sosial (seperti Facebook Ads atau Instagram Ads) untuk menjangkau target audiens yang spesifik. Anda bisa menargetkan orang tua dengan rentang usia tertentu, yang tinggal di lokasi geografis dekat sekolah, dan memiliki minat terkait pendidikan Islam atau parenting.
Kolaborasi dengan Influencer atau Tokoh Publik: Ajak influencer atau tokoh publik yang memiliki citra baik dan relevan dengan nilai-nilai sekolah untuk berkolaborasi. Mereka bisa membuat video kunjungan ke sekolah, memberikan testimoni, atau mengadakan giveaway bersama.
5. Bangun Kemitraan Strategis
Kerja sama dengan pihak lain bisa membuka pintu untuk calon murid baru.
Kemitraan dengan TK/PAUD: Jalin hubungan baik dengan Taman Kanak-kanak atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di sekitar area sekolah. Adakan kunjungan, acara bersama, atau berikan penawaran khusus bagi alumni TK/PAUD tersebut untuk melanjutkan ke sekolah Anda.
Kerja Sama dengan Lembaga Agama dan Komunitas: Libatkan komunitas di masjid-masjid terdekat, majelis taklim, atau organisasi Islam lainnya. Anda bisa menawarkan seminar atau kegiatan gratis di tempat mereka, yang sekaligus menjadi sarana promosi.
Kerja Sama dengan Dunia Usaha: Tawarkan program Corporate Social Responsibility (CSR) atau diskon khusus bagi karyawan perusahaan tertentu. Ini bisa menjadi nilai tambah yang menarik bagi calon orang tua murid.
6. Fokus pada Pengalaman Murid dan Orang Tua yang Positif
Pada akhirnya, strategi terbaik adalah memastikan setiap murid dan orang tua yang ada sekarang merasa puas.
Program Customer Relationship Management (CRM): Setelah proses pendaftaran, tetap jalin komunikasi aktif dengan calon orang tua. Kirimkan email sambutan, ajak mereka bergabung ke grup WhatsApp, dan berikan informasi penting secara berkala.
Layanan Purna Jual: Setelah murid diterima, pastikan mereka mendapatkan pengalaman terbaik. Komunikasi yang baik antara guru dan orang tua, layanan yang cepat tanggap, dan kegiatan yang menarik akan membuat mereka betah. Orang tua yang puas akan menjadi "agen pemasaran" terbaik bagi sekolah Anda.
Program Referensi: Berikan insentif, seperti diskon uang pangkal atau seragam gratis, bagi orang tua yang berhasil mengajak teman atau kerabatnya mendaftar ke sekolah Anda. Ini adalah cara efektif untuk mendorong promosi dari mulut ke mulut.
7. Membangun "Storytelling" yang Menggugah
Orang tua tidak hanya membeli jasa pendidikan, tetapi juga cerita dan harapan tentang masa depan anak-anak mereka.
Sorot Kisah Sukses: Ceritakan kisah nyata dari para alumni yang sukses di berbagai bidang. Misalnya, alumni yang berhasil menjadi hafidz Quran di usia muda, atau yang melanjutkan pendidikan di universitas bergengsi, atau yang telah sukses di dunia profesional. Kisah-kisah ini menjadi bukti konkret keberhasilan sekolah.
Wawancara Eksklusif: Adakan wawancara dengan guru-guru yang berdedikasi. Tampilkan bagaimana passion dan metode mengajar mereka membentuk karakter dan potensi siswa. Ini akan menunjukkan bahwa sekolah tidak hanya punya fasilitas, tapi juga tenaga pendidik yang berkualitas.
Tunjukkan Transformasi: Buat konten yang menunjukkan transformasi seorang siswa, misalnya dari yang awalnya pemalu menjadi percaya diri, atau dari yang kurang lancar membaca Al-Qur'an menjadi seorang hafidz. Ini akan menyentuh emosi orang tua dan meyakinkan mereka bahwa sekolah Anda dapat memberikan perubahan positif pada anak mereka.
8. Memanfaatkan Teknologi untuk Pengalaman Pendaftaran yang Mulus
Di era digital, kenyamanan dan kemudahan adalah kunci.
Sistem Pendaftaran Digital (PPDB Online): Sediakan sistem pendaftaran yang mudah diakses dari mana saja. Pastikan situs web sekolah responsif dan informatif. Fitur seperti formulir online, unggah dokumen, dan pembayaran digital akan sangat membantu calon orang tua.
Konsultasi Online Interaktif: Tawarkan sesi konsultasi virtual atau webinar. Ini memungkinkan orang tua yang sibuk atau berlokasi jauh untuk tetap bisa berinteraksi langsung dengan pihak sekolah, bertanya jawab, dan mendapatkan informasi lengkap tanpa harus datang ke lokasi.
Tur Virtual Sekolah: Buat video 360 derajat atau tur virtual interaktif. Ini memberi kesempatan kepada calon murid dan orang tua untuk "mengunjungi" fasilitas sekolah (kelas, perpustakaan, masjid, lapangan olahraga) dari rumah.
9. Pendekatan Komunitas yang Holistik
Sekolah adalah bagian dari masyarakat, dan harus aktif di dalamnya.
Program Bakti Sosial Rutin: Selenggarakan kegiatan bakti sosial atau pengabdian masyarakat. Contohnya, program mengajar mengaji gratis bagi anak-anak di lingkungan sekitar, atau mengadakan seminar parenting untuk masyarakat umum. Ini tidak hanya membangun citra positif, tetapi juga menunjukkan kontribusi nyata sekolah.
Kolaborasi dengan Tokoh Masyarakat: Ajak tokoh agama, ulama, atau tokoh masyarakat yang disegani untuk menjadi bagian dari kegiatan sekolah. Kehadiran mereka bisa memberikan nilai tambah dan meningkatkan kepercayaan publik.
10. Membangun Visi Pendidikan yang Jelas dan Berdampak
Orang tua tidak hanya ingin anak mereka pandai, tetapi juga berkarakter dan memiliki visi hidup.
Visi Pendidikan Jangka Panjang: Jelaskan dengan jelas visi sekolah Anda, misalnya, "Mencetak pemimpin yang berkarakter Islami dan mampu berinovasi di era digital." Visi ini harus tercermin dalam setiap aspek kegiatan, dari kurikulum hingga kegiatan sehari-kuliah.
Fokus pada Pembentukan Karakter: Tunjukkan bahwa sekolah tidak hanya berorientasi pada nilai akademis, tapi juga pada pembentukan akhlak mulia, disiplin, dan kepemimpinan. Ini bisa ditunjukkan melalui program mentoring dengan guru, kegiatan leadership camp, atau proyek sosial.
Program Inovatif untuk Masa Depan: Beri tahu orang tua bagaimana sekolah Anda mempersiapkan anak untuk tantangan masa depan. Misalnya, program literasi digital, kelas coding, atau kemampuan berpikir kritis. Ini menunjukkan bahwa sekolah Anda relevan dan tidak ketinggalan zaman.
11. Pengelolaan Anggaran yang Efektif untuk Pemasaran
Tidak semua strategi butuh biaya besar. Pemasaran bisa dilakukan dengan cerdas.
Pemanfaatan Aset Internal: Gunakan fasilitas sekolah, prestasi siswa, dan keahlian guru sebagai materi promosi. Misalnya, buat video berkualitas tinggi tentang laboratorium, ruang tahfidz, atau kegiatan ekstrakurikuler tanpa harus menyewa agensi mahal.
Program Word-of-Mouth Terstruktur: Berikan insentif yang jelas bagi orang tua atau guru yang berhasil membawa calon murid baru. Insentif ini bisa berupa diskon SPP atau bonus. Ini mengubah promosi dari mulut ke mulut yang spontan menjadi sistematis dan terukur.
Optimalisasi Iklan Low-Cost: Selain iklan digital, pertimbangkan cara-cara promosi yang biayanya rendah tapi efektif, seperti spanduk di lokasi strategis, brosur yang dibagikan ke komunitas, atau bekerja sama dengan minimarket terdekat untuk menempatkan media promosi.
12. Layanan Tambahan yang Membedakan
Hal-hal kecil bisa menjadi pembeda besar.
Sistem Komunikasi Terpadu: Sediakan aplikasi atau portal khusus yang memudahkan orang tua memantau perkembangan anak, berkomunikasi dengan guru, dan mendapatkan informasi terbaru. Ini menciptakan rasa keterlibatan dan transparansi.
Program Pengembangan Guru: Tunjukkan bahwa sekolah Anda terus berinvestasi pada kualitas guru. Program pelatihan, sertifikasi, atau seminar untuk guru adalah daya tarik tersendiri karena orang tua ingin anak mereka diajar oleh guru terbaik.
Program Khusus untuk Anak dengan Kebutuhan Spesial: Jika memungkinkan, sediakan program atau pendampingan bagi anak dengan kebutuhan khusus. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah Anda inklusif dan peduli pada setiap individu.
13. Aktifkan Jaringan Alumni
Alumni adalah bukti nyata keberhasilan sekolah dan dapat menjadi "marketing" terbaik. Mereka adalah duta yang paling kredibel dan mampu memberikan testimoni yang jujur dan meyakinkan.
Bangun Komunitas Alumni yang Solid: Bentuk ikatan alumni, adakan acara reuni secara berkala, dan buat grup komunikasi (misalnya di WhatsApp atau Telegram) untuk menjaga silaturahmi. Ajak mereka untuk terus terhubung dengan sekolah, baik sebagai mentor, pembicara tamu, atau bahkan donatur.
Gunakan Testimoni Alumni: Kumpulkan testimoni dari alumni tentang bagaimana sekolah membentuk karakter dan karier mereka. Bagikan testimoni ini dalam bentuk video, tulisan di media sosial, atau di website sekolah. Kisah-kisah ini sangat powerful untuk meyakinkan calon orang tua.
Ajak Alumni Berperan Aktif: Beri kesempatan kepada alumni untuk ikut serta dalam kegiatan sekolah, seperti menjadi juri lomba, pembicara di seminar, atau membantu dalam acara open house. Keterlibatan mereka menunjukkan bahwa ikatan antara sekolah dan alumni sangat erat.
14. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Sebelum melakukan promosi, penting untuk memahami posisi sekolah Anda secara menyeluruh.
Kekuatan (Strengths): Identifikasi apa keunggulan utama sekolah Anda. Apakah guru-gurunya berijazah S2, fasilitasnya modern, atau kurikulumnya unik? Gunakan kekuatan ini sebagai bahan utama promosi.
Kelemahan (Weaknesses): Kenali apa saja kekurangan yang dimiliki sekolah. Apakah lokasinya sulit dijangkau, biaya SPP terlalu tinggi, atau fasilitas kurang memadai? Jujur dengan kelemahan ini akan membantu Anda mencari solusi dan tidak menjanjikan hal yang tidak bisa dipenuhi.
Peluang (Opportunities): Pelajari kondisi di luar sekolah. Apakah ada tren baru dalam pendidikan yang bisa dimanfaatkan? Misalnya, orang tua sekarang lebih peduli pada pendidikan karakter atau hafalan Al-Qur'an. Ini adalah peluang yang bisa Anda manfaatkan.
Ancaman (Threats): Identifikasi apa saja yang bisa menjadi ancaman. Apakah ada sekolah baru di dekat Anda yang menawarkan program serupa? Atau apakah kebijakan pemerintah (misalnya sistem zonasi) akan memengaruhi pendaftaran? Dengan mengetahui ancaman ini, Anda bisa menyiapkan strategi untuk menghadapinya.
Analisis SWOT akan memberikan peta jalan yang jelas dan membantu Anda membuat keputusan yang lebih terarah dan efektif.
15. Optimalkan Pemasaran Berbasis Kemitraan
Kerja sama dengan pihak lain bisa sangat efektif dan sering kali lebih hemat biaya.
Kolaborasi dengan Toko Buku atau Penerbit: Ajak toko buku atau penerbit buku Islami untuk mengadakan acara bersama, seperti bedah buku atau storytelling untuk anak-anak. Sekolah Anda bisa menjadi tempat penyelenggaraan, sehingga calon orang tua bisa datang langsung dan melihat suasana sekolah.
Sponsorship Acara Komunitas: Dukung acara-acara komunitas, seperti majelis taklim, pengajian akbar, atau lomba-lomba Islami. Sekolah bisa menjadi sponsor utama, dan sebagai imbalannya, media promosi sekolah Anda bisa disebarkan di acara tersebut. Ini adalah cara yang baik untuk membangun hubungan dengan komunitas yang relevan.
16. Lakukan Perbaikan Berkelanjutan
Strategi pemasaran tidak hanya berhenti saat pendaftaran selesai.
Survei Kepuasan Orang Tua: Secara berkala, lakukan survei untuk mengetahui tingkat kepuasan orang tua. Tanyakan tentang kurikulum, metode pengajaran, fasilitas, dan pelayanan. Umpan balik dari survei ini sangat berharga untuk memperbaiki kualitas sekolah, yang pada akhirnya akan meningkatkan promosi dari mulut ke mulut.
Evaluasi Tim Pemasaran: Setelah musim pendaftaran berakhir, evaluasi apa saja yang berhasil dan yang tidak. Apakah brosur efektif? Apakah iklan di media sosial mendatangkan banyak pendaftar? Dengan evaluasi ini, Anda bisa menyempurnakan strategi untuk tahun-tahun berikutnya.
17. Penggunaan Data dan Personalisasi
Mengenali calon orang tua dan siswa secara individual adalah kunci untuk komunikasi yang efektif.
Segmentasi Calon Murid: Gunakan data dari formulir pendaftaran atau survei minat untuk membagi calon orang tua ke dalam beberapa kelompok. Misalnya, kelompok yang tertarik pada program tahfidz, kelompok yang mencari kurikulum internasional, atau kelompok yang memprioritaskan kegiatan ekstrakurikuler. Kirimkan materi promosi yang relevan dengan minat mereka masing-masing.
Personalisasi Komunikasi: Jangan mengirimkan pesan yang sama ke semua orang. Gunakan nama mereka dalam email atau pesan WhatsApp, dan sebutkan program yang mereka minati. Pendekatan personal ini akan membuat calon orang tua merasa dihargai dan dipahami.
Remarketing Digital: Gunakan fitur remarketing di platform iklan digital. Ketika ada calon orang tua yang sudah mengunjungi website sekolah Anda, Anda bisa menampilkan iklan sekolah Anda kembali di media sosial mereka. Ini akan terus mengingatkan mereka dan meningkatkan kemungkinan pendaftaran.
18. Pendekatan Berbasis Nilai dan Komunitas
Fokus pada nilai yang lebih dalam akan menarik orang tua yang memiliki visi sama.
Fokus pada Dampak Sosial: Tunjukkan bagaimana sekolah Anda tidak hanya mendidik siswa, tapi juga berkontribusi pada masyarakat. Misalnya, program daur ulang, proyek sosial, atau kegiatan sukarela. Hal ini akan menarik orang tua yang peduli pada isu-isu sosial dan lingkungan.
Adakan "Kelas Percobaan" Gratis: Tawarkan kelas percobaan (trial class) gratis untuk calon siswa. Ini memberi mereka kesempatan untuk merasakan langsung suasana belajar di sekolah, berinteraksi dengan guru, dan bertemu calon teman. Pengalaman positif ini sering kali menjadi faktor penentu.
Perkuat Ikatan dengan Masjid dan Komunitas Lokal: Ajak masjid-masjid di lingkungan sekitar untuk bekerja sama dalam kegiatan edukasi, seperti kelas-kelas membaca Al-Qur'an atau seminar parenting. Ini akan memperkuat citra sekolah sebagai bagian integral dari komunitas Islami.
19. Membentuk Tim "Duta Sekolah"
Manfaatkan antusiasme dari orang-orang terdekat untuk menjadi promotor terbaik.
Program Duta Siswa: Pilih siswa-siswa yang berprestasi dan berkarakter baik untuk menjadi "duta sekolah." Mereka bisa berpartisipasi dalam open house, membuat konten media sosial, atau menjadi pemandu tur virtual.
Duta Guru: Ajak guru-guru yang paling bersemangat untuk menjadi duta sekolah. Mereka bisa berbagi cerita tentang pengalaman mengajar, memberikan tips belajar, atau berpartisipasi dalam video promosi. Kepercayaan orang tua pada guru sangat tinggi, sehingga testimoni dari guru akan sangat efektif.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, sekolah Anda tidak hanya akan mendapatkan murid baru, tetapi juga membangun hubungan yang kuat dan personal dengan setiap individu, menciptakan komunitas yang loyal dan mendukung.
20. Pengembangan SDM dan Pelatihan Internal
Sebuah sekolah tidak akan berhasil jika tim di dalamnya tidak memiliki visi yang sama.
Pelatihan Berbasis Pemasaran: Berikan pelatihan kepada seluruh staf, bukan hanya tim marketing. Ajak guru, staf administrasi, dan satpam untuk memahami pentingnya peran mereka dalam mempromosikan sekolah. Setiap interaksi dengan calon orang tua, bahkan sekadar senyum ramah, bisa menjadi nilai tambah yang besar.
Bangun Budaya Layanan Prima: Tanamkan budaya bahwa setiap orang di sekolah adalah "duta" yang melayani dengan tulus. Respons yang cepat terhadap pertanyaan, komunikasi yang transparan, dan keramahan yang konsisten akan meninggalkan kesan mendalam bagi calon murid dan orang tua.
21. Optimalisasi Program Beasiswa dan Bantuan
Dalam persaingan yang ketat, program beasiswa bisa menjadi magnet yang kuat.
Beasiswa Berbasis Prestasi: Tawarkan beasiswa untuk siswa yang memiliki prestasi akademik, hafalan Al-Qur'an, atau bakat di bidang non-akademik. Program ini akan menarik siswa-siswa terbaik dan meningkatkan reputasi sekolah.
Bantuan Finansial Berbasis Kebutuhan: Sediakan program bantuan finansial bagi keluarga yang membutuhkan. Ini menunjukkan bahwa sekolah tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga peduli pada pendidikan anak-anak. Hal ini bisa menjadi daya tarik emosional yang kuat bagi orang tua.
Kolaborasi dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ): Ajak LAZ atau lembaga filantropi lainnya untuk bekerja sama dalam menyalurkan beasiswa. Ini bisa memperluas jangkauan sekolah dan membantu lebih banyak anak yang membutuhkan.
22. Membangun Visi Sekolah sebagai "Pusat Komunitas"
Sekolah tidak hanya tempat belajar, tetapi juga pusat kegiatan bagi komunitas.
Fasilitas yang Bisa Digunakan Umum: Buka beberapa fasilitas sekolah, seperti lapangan olahraga atau masjid, untuk kegiatan komunitas pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, masjid bisa digunakan untuk pengajian umum, atau lapangan untuk turnamen antar-komunitas.
Adakan Acara Bersama: Selenggarakan acara yang melibatkan seluruh keluarga murid, seperti family day, bazar, atau pameran seni. Ini akan memperkuat ikatan antara sekolah, siswa, dan orang tua, menciptakan komunitas yang solid dan loyal.
Dengan menggabungkan strategi-strategi ini, sekolah Islam dapat membangun reputasi yang kuat dan berkelanjutan, memastikan bahwa ia tidak hanya menjadi pilihan terbaik bagi calon murid baru, tetapi juga menjadi aset berharga bagi komunitas di sekitarnya.
Pendidikan Berkualitas untuk Masa Depan Cemerlang!
Ayo bergabung dengan MTs Jam'iyah Islamiyah, tempat yang ideal untuk tumbuh kembang anak Anda dengan pendidikan Islami dan modern.
Lihat Halaman PresentasiInformasi Pendaftaran Siswa Baru
Dapatkan informasi lengkap tentang syarat, jadwal, dan prosedur pendaftaran siswa baru MTs Jam'iyah Islamiyah.
Hubungi via WhatsAppSuka Halaman Kami!
Dapatkan info terbaru seputar pendidikan dan berita menarik lainnya.
Kunjungi Halaman FacebookDukung Blog Kami
Kontribusi Anda membantu kami terus berkarya dan menginspirasi.
Atau scan QRIS di atas untuk donasi.
Donasi Sekarang
